Tuesday, April 15, 2014

pendidikan seks usia dini "ada yang komen sambil marah2"

terungkapnya kasus asusila di salah satu sekolah internasional di jakarta membuat pewarta semakin sibuk membuat wacana. akhirnya pendidikan seks untuk anak didiskusikan lagi. sampai2 hampir semua stasiun tv membahas masalah itu.
tadi malam mood ibu kelihatan sedang tidak baik, entah berapa kali beliau mengganti chanel tv, ya.. karna memang beliau operator tv di ruang keluarga. terutama saat prime time. akhirnya setelah beberapa saat terpaut pada program di salah satu stasiun tv dengan logo burung. ibu baru menyadari bahwa topik yang sedang dibahas itu mengenai pendidikan seks usia dini. aku yang dari awal menyadari hal tersebut tidak terlalu ambil pusing, toh aku juga tidak fokus pada acara tv.
seorang pemerhati anak dan presenter acara sedang serius berdiskusi. "apa urusannya ngajarin seks untuk anak usia din, memang jaman sekarang sudah dak jelas, anak belum cukup umur diajarin seks", ibu membuka komentar.
suamiku hanya tersenyum, aku juga tidak balas mengomentari. "kalo dak suka acaranya ya diganti acara lain, acara lawak atau nyanyian", bapak bersuara.
chanel tv pun ditukar. tapi ibu masih berkomentar:"aku masih dak habis fikir kenapa harus diadakan pendidikan seks untuk usia dini, kak s**o memang dak jelas".
-----------hening--------

mendiskusikan masalah pendidikan seks untuk anak memang masih jadi pro dan kontra bagi warga pribumi kita. terutama kaum ibu yang usianya sekarang sudah diatas 40 tahun dengan latar pendidikan tidak begitu tinggi (salah satu contonya ibu saya).
ketika mendengar kata seks, sebagian orang terbayang dengan rasa ngeri yang mendalam, sebagian lain mungkin tersenyum mesum saat adegan biru melintas sesaat di memori otaknya, sebagian orang mungkin malu, sebagian lagi mungkin dengan reaksi masing2. semua tergantung imajinasi mereka.
aku sebagai bagian dari pendidik dan akan menjadi seorang ibu pula, setuju dengan adanya pendidikan seks usia dini. penting bagi anak untuk tahu bagian dari tubuhnya, yang patut dan tidak patut dilihat orang lain. sejauh mana orang lain boleh menyentuh anggota tubuh anak, setidaknya hal-hal seperti itu dulu yang dibekali pada anak. beruntung lagi kita yang beragama islam, semua tata cara pergaulan sedetil apa pun itu sudah ada landasannya.
pendidikan seks, bukan how to do tetapi how to avoid the risks dari seks yang selalu dianggap taboo. jangan sampai anak2 kita kelak ikut2an bobrok seperti apa yang ada sekarang. nauzubillah..

yuks!! mulai berbenah, bersiap untuk membangun karakter seorang ibu sekaligus pendidik yang lebih baik, agar kita dan keturunan kita nanti bisa jadi manusia yang memuliakan akhlak berlandaskan keimanan yang kokoh.. amiiiiiiiiiiiinnn

No comments:

Post a Comment